Ringkasan Peristiwa-peristiwa kelahiran Nabi Muhammad Saw

1. Pernikahan Ayah dan Ibunya 

           Nabi Muhammad Saw adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr al Quraisy bin Malik bin An - Nadir bin Kinanah bin Mudrikah bin ilyas bin Mudhar bin Nizzar bin Ma'd bin Adnan. Ibunya bernama Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zahrah bin Kilab. Nasab ayah dan ibunya bertemu di kakeknya Kilab bin Murrah. (Kitab Nurul Yakin)

             Di Kitab Dibai', (Hadist Pertama) dari Abdullah bin Abbas R.a dari Rasulullah Saw benar-benar bersabda: Bahwa Quraisy merupakan cahaya di hadapan Allah pada dua ribu tahun sebelum Adam diciptakan. Cahaya itu bertasbih kepada Allah. Malaikat pun ikut bertasbih. Ketika Allah menciptakan Adam maka Allah menitipkan cahaya itu di tanah, yang menjadi bahan Adam. Nabi saw bersabda; Allah menurunkan ku ke bumi di tulang punggung Adam. Dan Allah menaikan ku  di tulang rusuk Nabi Nuh As ketika di perahu. Dan menjadikan ku di tulang rusuk Nabi Ibrahim as ketika ia dibakar hidup-hidup. Allah selalu memindahkan ku dari gentik-gentik (tulang rusuk) yang suci ke gentik-gentik (tulang rusuk)yang bersih dan suci (Maksudnya, pembuahan keturunan melalui nikah sah secara syariat) hingga Aku dilahirkan dari kedua orang tua ku. Mereka berdua tidak pernah melakukan hubungan intim di luar nikah.

          Dalam Kitab Syaraful Anam : Sebelum pernikahan dengan Aminah adalah wanita suci dari Bani Najjar, Abdullah pernah digoda oleh Masiah (wanita Yahudi) supaya menyetubuhinya hingga hamil dengan hadiah yang sangat banyak tetapi Abdullah menolaknya.

         Abdullah menikah pada usia 18 tahun (kitab Nurul Yakin). Dalam tradisi bangsa Arab, usia 18 tahun sudah dianggap melampaui usia baligh (usia dewasa 15 tahun Qamariah). Usia ibunya saat menikah tidak tercatat. Kemungkinan lebih muda atau lebih tua. Tradisi bangsa Arab keterpautan usia antara suami dan istri bukanlah persoalan penting. Suami terkadang lebih tua atau lebih muda dari usia istrinya seperti pernikahan Nabi Muhammad Saw (U. 25) dengan Khadijah binti Khawailid (U. 40).

2. Nabi Muhammad Saw di dalam kandungan 

        Beberapa bulan musim panas, Abdullah ikut pergi berdagang ke Negara Syam (Suriah) bersama rombongan kabilah Quraisy. Jalur perdagangan bangsa Arab mengikuti musim. Jika musim dingin, pergi ke Yaman. Jika musim panas, pergi ke Syam. Tradisi unik perjalanan bisnis bangsa Quraisy tertulis di Al Qur'an surat Al Quraisy ayat 2. 

       Perjalanan perdagangan Abdullah bersama rombongan dari mekah ke Syam, yang menempuh jarak sekitar 1.994 KM . Abdullah bin Abdul Muthalib mengalami kelelahan dan jatuh sakit pada perjalanan pulang. Rombongan Kafilah dagang meninggalkannya di perkampungan Bani Addy ibnu Najjar, yang masih memiliki kekerabatan dari ibunya bernama Fatimah binti Amr Al Makhzumi. Selama satu bulan, Abdullah melawan penyakitnya. Abdullah meninggal dunia dan dikubur di Madinah, yang dulunya bernama Yastrib. (Kitab Nurul Yakin)

          Aminah, istri Abdullah, mengandung buah hati pada usia kandungan dua bulan. Kabar bahagia dan Kabar duka sampai ke telinga Abdul Muthalib tentang kehamilan menantunya, Aminah dan Kematian putra tercintanya, Abdullah. 

         Di dalam Kitab Syaraful Anam, Aminah mengandung Nabi Muhammad Saw tanpa keluh kesah yang menyulitkan. Kondisinya tidak seperti orang hamil pada umumnya (Riwayat Muhammad Ibnu Sa'id).  Bulan pertama mengandung, Aminah bermimpi ketemu Nabi Adam As. Bulan kedua mengandung, bermimpi ketemu Nabi Idris as. Bulan Ketiga, bermimpi ketemu Nabi Nuh as. Bulan keempat, bermimpi ketemu Nabi Ibrahim as. Bulan kelima, bermimpi ketemu Nabi Ismail as. Bulan keenam, mimpi bertemu Nabi Musa as. Bulan ketujuh, mimpi bertemu Nabi Daud as. Bulan kedelapan, mimpi bertemu Nabi Sulaiman as. Bulan kesembilan, mimpi bertemu Nabi Isa as. Semuanya menceritakan keutamaan jabang bayi yang akan dilahirkan. Lalu ada perintah untuk memberikan nama Muhammad. Ketika sudah saatnya kelahiran, Asiah istri Fir'aun, Maryam binti Imran dan rombongan bidadari nan cantik (ikut membantu persalinan).

        Di kitab Barjanzi Nasar, Kehamilan Aminah membuat Tanah-tanah yang tandus menjadi subur dan pepohonan berbuah baik. Tersebar berita kehamilan dari langit hingga bumi, dari timur ke barat. Berita bahagia akan datangnya Nabi terakhir, Sang penebus dosa. Setiap hewan menceritakan kandungan Aminah kepada orang Quraisy dengan bahasa Arab Fushahah. Kabar gembira ini tersebar pula di kalangan bangsa jin. Aminah bermimpi dalam tidurnya; didatangi seorang yang berkata bahwa kamu sedang mengandung pemimpin semesta alam dan manusia terbaik di muka bumi. Jika kelak dia lahir dari rahim mu, Berikanlah ia nama Muhammad. Kelak ia akan selalu dimuliakan. 

3. Kelahiran Nabi Muhammad 

            Dalam Kitab Barzanji, Usia Kandungan sembilan bulan qomariyah: kandungan Aminah semakin terlihat jelas. Aminah didatangi oleh Asiah (istri Fir'aun) dan Maryam (Ibunya Nabi Isa As) di malam hari. Kemudian Aminah melahirkan Nabi Muhammad Saw, yang bercahaya. 

           Dalam Kitab Syaraful Anam, detik-detik kelahiran Nabi Muhammad Saw. Para malaikat mengitari Aminah sambil membentangkan sayapnya hingga menghalangi penglihatan mata. Di sebelah kanan Aminah, Ada Malaikat Mikael. Di depannya, Ada Malaikat Jibril. Mereka mengucapkan tasbih, taqdis dan tahlil dihaturkan untuk Allah Sang Maha Penguasa dan Maha Agung. Bidadari surga datang untuk membantu proses persalinan dan memberikan kabar gembira pada Aminah kelahiran anaknya. 

        Di Kitab Nurul Yakin: Kelahiran Nabi Muhammad Saw terjadi di rumah Abu Thalib, yaitu perkampungan Bani Hasyim. Yang bertindak sebagai bidannya adalah Ummu Abdur Rahman ibnu Auf. Setelah kelahiran, Aminah memberikan kabar gembira kepada kakeknya Nabi saw, Abdul Muthalib. Setelah mendengar berita itu, Abdul Muthalib bergegas menuju rumah Abu Thalib. Setelah itu, ia memberikan nama anak tersebut Muhammad. Nama ini masih belum familiar di kalangan masyarakat Arab. Nama Muhammad lebih familiar di dalam kitab-kitab suci para nabi terdahulu seperti kitab Taurat dan Kitab Injil. Allah memberikan Ilham kepada kakek Nabi saw, hendaknya ia melaksanakan perintah-Nya, yaitu memberikan nama Muhammad kepada bayi yang baru dilahirkan itu.
 
       Dalam kitab Dibai', (Hadist Kedua) dari Atha bin Yasar dari Ka'ab al-Ahbar, berkatan ayahku mengajarkan seluruh kitab suci Taurat kecuali selembar yang ia simpan di kotak penyimpanan. Ketika ayah ku wafat, maka aku buka kotak penyimpanan yang berisi selembar dari Taurat. Ketika aku baca lembaran itu, di situ ada berita bahwa akan datang Nabi akhir zaman, yang lahir di Mekah, yang hijrah (migrasi) ke Madinah (Yastrib), dan Kerajaannya di Negeri Syam. Lembaran itu menceritakan model rambutnya dan perawakannya. Nabi itu merupakan Nabi paling utama di antara Nabi-nabi terdahulu. Dan Umatnya paling utama dibandingkan umat-umat terdahulu. Umat mengagungkan kebesaran Allah dengan sepenuh kemuliaan. Berbaris dalam salatnya seperti berbarisnya di saat perang. Hati mereka dan Rangkaian kata-kata mereka selalu memuji Allah dalam keadaan senang maupun keadaan sulit. Sepertiga dari mereka masuk surga tanpa dihisab (dihitung amalnya). Sepertiga membawa beban dosa dan kesalahannya lalu Allah mengampuni semua dosanya. Sepertiga lainya membawa dosa dan kesalahannya yang besarnya seperti tumpukan gunung lalu Allah memerintahkan Malaikat untuk menghitungnya lalu malaikat melaporkan bahwa dosa mereka bagaikan tumpukan gunung kecuali mereka mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian Allah berfirman aku tidak akan menjadikan mereka yang ikhlas bersaksi atas Ke-Esa-an Ku seperti orang yang durhaka kepada Ku. 

Dalam kitab Syafal Anam: Riwayat Yazid bin Abdullah bin Wahab dari bibinya; Ketika Aminah telah melahirkan Nabi Muhammad, mengirim kabar ke kakek Nabi saw, Abdul Muthalib. Pembawa berita gembira menemui Abdul Muthalib, sedang duduk di kamar. Setelah mendengar berita kelahiran putra Abdullah, Abdul Muthalib sangat bahagia. Berangkat menemui cucunya bersama seseorang lalu Aminah menceritakan perihal mimpinya soal nama Muhammad untuk cucunya Abdul Muthalib itu. Abdul Muthalib langsung membawanya masuk ke dalam ka'bah dan memanjatkan doa dan syukur kepada Allah SWT atas semua nikmat ini.

Dalam Kitab Barzanji Nasar, Nabi Muhammad Saw lahir dalam posisi tangan di atas bumi dan kepala di angkat ke langit. Ibunya memanggil Abdul Muthalib. Ia sedang thawaf di baitullah. Lalu bergegas datang dan melihatnya dengan riang gembira. Nabi Muhammad Saw dilahirkan sudah rapih, sudah sunat, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, harum dan matanya memakai sipat mata. Ada pendapat bahwa kakeknya menyunatkan Nabi Saw setelah genap tujuh hari. Bikin pesta sunat serta pemberian nama Muhammad. 

Dalam Kitab Barzanji Nasar: Terjadi perbedaan pendapat dalam tanggal kelahiran Nabi Muhammad; pendapat yang paling unggul adalah sebelum fajar hari Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah 

Dalam Kitab Nurul Yakin: Kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah Hari Senin 9 Rabiul Awal Tahun Gajah/ 20 April 571 M. 

Dalam Kitab ar Rahiq al Makhtum: pada Senin pagi, tanggal 9 Rabiul Awal, permulaan tahun dari peristiwa gajah, dan empat puluh tahun setelah kekuasaan Kisra anusyirwan, atau bertepatan pada tanggal 20 atau 22 April 571 M. Berdasarkan penelitian ulama terkenal, Muhammad Sulaiman Al-Manshurfuri dan peneliti astronomi Mahmud Basya.

4. Peristiwa-peristiwa Aneh saat Kelahiran Nabi Muhammad Saw 

Dalam kitab Barzanji Nasar, beberapa kejadian atau peristiwa aneh saat kelahiran Nabi Muhammad Saw; 1) tersebarnya berita kelahiran Nabi Muhammad Saw, 2) Penjagaan langit diperketat, 3) bintang-bintang bersinar terang, 4) keluar pancaran cahaya yang menyinari ufuk negeri Syam (Bizantium Romawi) 5) gemba di kota-kota negara sansaniyah (Persia), 6) ikan di Danau Anu Syarwan berlompatan, 7) hancurnya14 bangunan yang indah dan tinggi, 8) rusak istana Raja Kisra (persia), 9) padamnya Api abadi raja Persia 10) surut Danau di negeri Bukhaira dan mengering. 

Dalam Kitab Syaraful Anam: saat kelahiran Nabi Muhammad, berhala-berhala rusak, beberapa wihara dan gereja hancur. 1) Cahaya di ufuk Bashro, Negeri Syam 2) Kegelapan di Negara Hindustan 3) Rusak Singgasana Kisra (Persia) 4) Padam Api zoroaster (Majusi, Persia) 5) Rusak Salib-salib 

Dalam Kitab ar Rahiq al Makhtum: Ibnu Sa'd meriwayatkan bahwa ibu Rasulullah saw berkata; "setelah bayiku keluar, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluanku, menyinari istana-istana di Syam." Ahmad juga meriwayatkan dari al-Arbadh bin Sariyah, yang isinya serupa dengan perkataan tersebut. 

Diriwayatkan bahwa ada beberapa bukti pendukung kerasulan, bertepatan dengan saat kelahiran beliau, yaitu runtuhnya sebuah balkon istana Kisra, dan padamnya api yang biasa disembah orang-orang Majusi, serta runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhairah setelah gereja-gereja itu ambles ke tanah. Yang demikian ini diriwayatkan Al-Baihaqi, sekalipun tidak diakui Muhammad Al-Ghazali.

5. Pandangan Ulama soal cara kelahiran Nabi 

Dalam Kitab Nihayatul Zain ; 

Sebagaian Orang Utama menukil dari Imam Al Qulyubi dan dari Kelompok Al Muhaqiqin bahwa Nabi Saw tidak lahir dari lubah kemaluan tetapi dari tempat terbuka di atas kemaluan dan di bawah pusar dan kembaran di waktu yang sama.

Dinukil dari al Qadhi 'Iyad bahwa Nabi Muhammad Saw seperti Nabi-nabi dan Para Rasul dalam kelahirannya begitu.

 Akan tetapi Al Alamah Al Talmasani berkata Seluruh Nabi selain Nabi Kita dilahirkan di atas kemaluan dan di bawah pusar. Sedangkan Nabi kita dilahirkan  dari pinggang sebelah kiri di bawah tulang iga kemudian kembaran di waktu yang bersamaan. Kesimpulannya bagi kamu dari pandangan ini : tidak benar meriwayatkan  bahwa Nabi saw dan para Nabi-nabi lain lahir dari kemaluan ibunya.

Bahkan Ulama Madzhab Maliki memberikan putusan hukuman mati bagi orang yang berkata bahwa Nabi saw lahir dari lobang kencing.



     
             

Posting Komentar

0 Komentar