As-Sab’ah (imam yang tujuh) adalah : Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa`i, dan Ibnu Majah.
al-istiqomahcengkareng.blogspot.com
Al-Khamsah (imam yang lima) adalah : semua nama di atas kecuali Al-Bukhari dan Muslim [2]. Terkadang saya istilahkan juga dengan Al-Arba’ah dan Ahmad.
Ats-Tsalatsah (imam yang tiga) adalah : Abu Dawud, at-Tirmidzi, An-Nasa'i.
Muttafaq ‘alaihi adalah : Al-Bukhari dan Muslim.
(*Habib Hasan Ja'far Assegaf)
MENGENAL PARA IMAM PERAWI HADITS
1. IMAM BUKHARI (194-256 H/ 773-835 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan setelah Shalat Jumat, pada tanggal 13 Syawal 194 H/810 M. Muhadditsin
ini sangat wara’, banyak membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar
berbuat kebajikan. Sejak umur 10 tahun, dia sudah mempunyai hafalan
hadits yang tidak sedikit jumlahnya.
Beliau telah menulis Kitab Hadits yang memuat 600.000 hadits kemudian
beliau pilih lagi menjadi 100.000 hadits shahih dan 1000 hadits TIDAK
shahih.
Shahih al-Bukhari adalah karya utama Imam Bukhari. Judul lengkap buku beliau ini adalah Al-Jami’ ash-Shahih al- Musnad al-Mukhtashar min Umūri Rasūlillah Shallallahu ’alayhi wa Sallam wa Ayyamihi (Jami’us Shahih), yakni kumpulan hadits-hadits shahih. Beliau menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk menyusun bukunya ini. Beliau
memperoleh hadits dari beberapa hafizh, antara lain Maky bin Ibrahim,
Abdullah bin Usman Al Marwazy, Abdullah bin Musa Al Abbasy, Abu Ashim As
Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al Anshari. Karya-karya lainnya
antara lain:
· Qadlayas Shahabah Wat Tabi’in
· At Tarikhul Kabir
· At Tarikhul Ausath
· Al ‘Adabul Munfarid
· Birrul Walidain.
Dalam
kitab jami’nya, beliau menuliskan 6.397 buah hadits, dengan yang
terulang. Yang muallaq sejumlah 1.341 buah, dan yang mutabi’ 384 buah,
jadi seluruhnya berjumlah 8.122 buah. Beliau wafat pada malam Sabtu
selesai shalat Isya’, tepat pada malam Idul Fitri tahun 252 H/870 M dan
dikebumikan di Khirtank, kampung yang tidak jauh dari Samarkand.
2. IMAM MUSLIM (204-261 H/ 783-840 M)
Beliau
mempunyai nama lengkap Abul Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy.
Beliau dilahirkan di Nisabur, Iran tahun 204 H/820 M. Dia adalah
muhadditsin dan hafidz yang terpercaya. Dia pergi ke berbagai kota untuk
berguru hadits kepada Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih, Muhammad bin
Mahran, Abu Hasan, Ibnu Hanbal, Abdullah bin Maslamah, Yazid bin Mansur
dan Abu Mas’ad, Amir bin Sawad, Harmalah bin Yahya, Qatadah bin Sa’id,
Al Qa’naby, Ismail bin Abi Uwais, Muhammad bin Al Mutsanna, Muhammad bin
Rumhi dan lain-lain. Dalam bidang hadits, beliau memiliki karya
Jami’ush Shahih. Jumhur ulama mengakui kitab Shahih Muslim adalah
secermat-cermat isnadnya dan sekurang-kurang perulangannya. Kitab ini
berisikan 7.273 buah hadits, termasuk dengan yang terulang. Karya
lainnya ialah:
· Musnadul Kabir (Kitab yang menerangkan tentang nama-nama rijalul hadits)
· Al Jami’ul Kabir
· Kitabul ‘ilal wa kitabu auhamil muhadditsin
· Kitabut Tamyiz
· Kitab man laisa lahu illa rawin wahidun
· Kitabut thabaqatut tabi’in
· Kitabul Muhadiramin
Beliau wafat pada hari Minggu, Rajab tahun 261 H/875 M dan dikebumikan pada hari Senin di Nisabur.
menulis Kitab Shahih Muslim yang terdiri dari 7180 Hadits . Guru-guru beliau: Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari. Adapun murid murid beliau: Imam at-Tirmidzi, Abū Hatim ar-Razi dan Abū Bakr bin Khuzaimah termasuk. Buku beliau memiliki derajat tertinggi di dalam pengkategorisasian (tabwib).
menulis Kitab Shahih Muslim yang terdiri dari 7180 Hadits . Guru-guru beliau: Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari. Adapun murid murid beliau: Imam at-Tirmidzi, Abū Hatim ar-Razi dan Abū Bakr bin Khuzaimah termasuk. Buku beliau memiliki derajat tertinggi di dalam pengkategorisasian (tabwib).
Kedua Ulama Ahli hadits ini biasa disebut dengan As Syaikhani (الشيخان ) dan kedua kitab Shahih beliau berdua disebut Shahihain (الصحيحين) sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh mereka berdua dari sumber sahabat yang sama disebut muttafaq ‘alaih (متفق عليه )
3. IMAM ABU DAWUD (202-275 H/ 817-889 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al Asy’ats bin Ishaq bin
Basyir bin Syidad bin Amr bin Amran Al Azdi As Sijistani. Ia dilahirkan
di Sijistan (antara Iran dan Afganistan) pada 202 H/817 M. Ia seorang
ulama, hafizh (penghafal Al Qur’an) dan ahli dalam berbagai ilmu
pengetahuan tentang ke-Islaman khususnya dalam bidang ilmu fiqih dan
hadits. Dia berguru kepada para pakar hadits, seperti: Ibnu Amr Ad
Darir, Qa’nabi, Abi Al Walid At Tayalisi, Sulaiman bin Harb, Imam
Hambali, Yahya bin Ma’in, Qutaibah bin Sa’id, Utsman bin Abi Syaibah,
Abdullah bin Maslamah, Musaddad bin Marjuq, Abdullah bin Muhammad An
Nafili, Muhammad bin Basyar, Zuhair bin Harb, Ubaidillah bin Umar bin
Maisarah, Abu bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Mutsanna, dan Muhammad
bin Al Ala.
Abu
Dawud menghasilkan sebuah karya terbaiknya yaitu Kitab Sunan Abi Dawud.
Kitab ini dinilai sebagai kitab standar peringkat 2 (kedua) dalam
bidang hadits setelah kitab standar peringkat pertama yaitu Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim. Dalam kitabnya tersebut Abu Dawud
mengumpulkan 4.800 buah hadits dari 500.000 hadits yang ia catat dan
hafal. Karangan Abu Dawud yang berjumlah 20 judul dan tidak kurang dari
13 judul kitab telah mengulas karya tersebut dalam bentuk syarh
(komentar), mukhtasar (ringkasan), tahzib (revisi) dll.
Beliau tinggal dan menetap di Basra dan akhirnya wafat di Basrah pada tahun 275 H/889 M dalam usia 73 tahun. Buku
beliau ini, utamanya menggabungkan antara riwayat-riwayat yang
berkaitan dengan ahkam dengan ringkasan (mukhtasar) permasalahan fiqih
yang berkaitan dengan hukum. Bukunya tersusun dari 4.800 ahadits. Al
Khathaby mengomentari bahwa Kitab Sunan Abu Dawud itu adalah kitab yang
lebih banyak fiqih-nya daripada Kitab As Shahihain.
4. IMAM AT-TIRMIDZI (209-279 H/ 824-892 M)
Beliau
mempunyai nama lengkap Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi
bin Musa bin Dahhak As Sulami Al Buqi. Ia lahir di Termez, Tadzikistan
pada bulan Dzulhijah 209 H/824 M. Ia merupakan ilmuwan Islam, pengumpul
hadits kanonik (standar buku). Abu Ya’la Al Khalili, seorang ahli hadits
menyatakan bahwa At Tirmidzi adalah seorang Siqah (terpercaya) dan hal
ini disepakati oleh para ulama. Ibnu Hibban Al Busti (ahli hadits)
mengakui kemampuan At Tirmdzi dalam hal menghafal, menghimpun dan
menyusun hadits.
At Tirmidzi adalah seorang murid dari Imam Bukhari dan beberapa guru lainnya seperti: Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Musa. Kitab beliau yang terkenal, Jami’ at-Tirmidzi menyebutkan seputar permasalahan fiqh dengan penjelasan yang terperinci.
Beliau
juga memiliki kitab Ilalul Hadits. Pada usia 70 tahun, ia meninggal di
tempat kelahirannya Termez pada akhir Rajab tahun 279 H/892 M.
5. IMAM AN-NASA’I (215-303 H/ 830-915 M)
An-Nasa’i
memiliki nama lengkap Abu Abdir Rahman Ahmad bin Syu’aib an-Nasa’i bin
Ali bin Bahr bin Sinan. Sedangkan nama panggilannya adalah Abu Abdul
Rahman An-Nasa’i. Beliau lahir di Nasa’, Khurasan 215 H/830 M. Seorang
ahli hadits ini memilih Mesir sebagai tempat menyiarkan hadits-hadits.
Beliau mempunyai keahlian dalam bidang hadits dan ahli fiqih dalam
mazhab Syafi’i. Di kota Damaskus ia menulis kitab Khasais Ali ibn Abi
Thalib (Keistimewaan Ali bin Abi Thalib). Sedangkan karya-karyanya yang
lain yaitu:
· As Sunan Al Kubra (Sunan-sunan yang Agung).
· As Sunan Al Mujtaba (Sunan-sunan Pilihan).
· Kitab At Tamyiz (Pembeda)
· Kitab Ad Du’afa (Tentang Orang-orang Kecil).
· Khasais Amir Al Mu’minin Ali ibn Abi Thalib.
· Manasik Al Hajj (Cara Ibadah Haji).
· Tafsir
Dari
kitab-kitab tersebut, As-Sunan Al Kubra merupakan karya terbesarnya.
Beliau memiliki guru-guru dalam bidang hadits antara lain: Qutaibah bin
Sya’id, Ishaq bin Ibrahim, Ahmad bin Abdul Amru bin Ali, Hamid bin
Mas’adah, Imran bin Musa, Muhammad bin Maslamah, Ali bin Hajar, Muhammad
bin Mansyur, Ya’kub bin Ibrahim, dan Haris bin Miskin.
An-Nasa’i
meninggal dunia di kota Ramlah, Palestina dan dikuburkan di antara
Shafa dan Marwah di Mekah pada hari Senin, 13 Safar tahun 303 H/915 M
dalam usia 88 tahun.
6. IMAM IBNU MAJAH (209-273 H/ 824-887 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah al-Qadziani
Ar Raba’i Al Qazwani. Beliau lahir di Qazwin, Iran 209 H/824 M. Majah
adalah nama gelar (Laqab) bagi Yazid, ayahnya yang dikenal juga dengan
nama Majah Maula Rab’at. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa Majah
adalah kakeknya Ibnu Majah. Ibnu Majah memiliki keahlian dalam bidang
hadits, ahli tafsir dan ahli sejarah Islam. Ada 2 (dua) keahliannya
dalam bidang tafsir yaitu tafsir Al Qur’an Al Karim dan At Tarikh.
Pada
usia 21 tahun dia mulai mengadakan perjalanan untuk mengumpulkan
hadits. Dengan cara tersebut dia telah mendapatkan hadits-hadits dari
para ulama terkenal yang mana juga sebagai gurunya seperti Abu Bakar bin
Abi Syaibah, Muhammad bin Abdullah bin Numaayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad
bin Al Azhar, Basyar bin Adam serta para pengikut Imam Malik dan Al
Layss.
Karya
utama Ibnu majah dalam bidang hadits adalah Sunan Ibnu Majah yang
dikenal sebagai salah satu dari enam kitab kumpulan hadits yang terkenal
dengan julukan Al Kutub As Sittah (kitab yang enam). Lima kitab hadits
yang lain dari kumpulan tersebut adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim,
Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmidzi dan Sunan An Nasa’i (disebut dengan Sunan, karena kitab ini mengandung ahadits yang menyinggung masalah duniawi/mu’amalah).
Ibnu Majah wafat di tempat kelahirannya Qazwin hari Selasa, tanggal 20 Ramadhan 273 H/18 Pebruari 887 M dalam usia 64 tahun.
7. IMAM AHMAD (164-241 H/ 780-855 M)
Nama
lengkapnya adalah Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal Al Marwazy. Dia
adalah ulama hadits terkenal kelahiran Baghdad. Dia dilahirkan pada
bulan Rabiul Awal, tahun 164 H/780 M. Beliau terkenal sebagai salah
seorang pendiri madzhab yang dikenal dengan nama Hanabilah (Hanbaly).
Beliau mulai mencari hadits sejak berumur 16 tahun hingga merantau ke
kota-kota di Timur Tengah. Dari perantauan inilah, beliau mendapatkan
guru-guru kenamaan, antara lain: Sufyan bin ‘Uyainah, Ibrahim bin Sa’ad,
Yahya bin Qaththan. Dan beliau adalah salah seorang murid Imam As
Syafi’i yang paling setia.
Dia
merupakan seorang ahli hadits yang diakui kewara’an dan kezuhudannya.
Menurut Abu Zur’ah, beliau mempunyai tulisan sebanyak 12 macam yang
dikuasai di luar kepala. Beliau juga mempunyai hafalan matan hadits
sebanyak 1.000.000 buah. Karya beliau yang sangat gemilang adalah
Musnadul Kabir. Kitab ini berisikan 40.000 buah hadits yang 10.000 di
antaranya merupakan hadits ulangan. Karya beliau yang paling utama adalah Musnad Ahmad yang tersusun dari 30.000 ahadits dalam 24 juz.
Beliau
pulang ke rahmatullah pada hari Jumat Rabiul Awal, 241 H/855 M di
Baghdad dan dikebumikan di Marwaz yang mana jenazahnya diantar oleh
800.000 orang laki-laki dan 60.000 orang perempuan.
al-istiqomahcengkareng.blogspot.com
0 Komentar