1.pengertian
kurikulum
Kata kurikulum memiliki banyak arti yang berbeda
bergantung pada posisi seseorang dalam sistem pendidikan. Bagi seorang guru
kurikulum kadang di pandang sebagai suatu daftar mata pelajaran dan rencana
pengajaran bagi seorang siswa kurikulum adalah apa yang harus dipelajari untuk
lulus suatu program pendidikan. Bagi orang tua, kurikulum dipandang sebagai
a[pa yang sebenarnya telah di pelajari oleh anaknya di sekolah yang ditunjukan
dalam bentuk prestasi belajarnya.
Dengan perbedaan cara pandang tersebut ada banayak
pengertian kurikulum yang dapat di temukan dalam berbagai literatur. Beberapa
contoh definisi kurikulum dari berbagai sumber di uraikan :
a.
Menurut Stenhouse dalam Pradipta 2007 : “
kurikulum adalah usaha untuk mengkomunikasikan prinsip-prinsip penting dan
ciri-ciri dari pendidikan yang di usulkan dengan cara yang sedemikian rupa
sehingga menjadi terbuka untuk berbagai evaluasi kritis dan mampu mellakukan
penerjemhan dalam praktik “
b.
Menurut Carnegie&Wahab 2001 : “ kurikulum
adalah gambaran penting dari prinsip-prinsip dasar arah dan tujuan hasil
pembelajaran prosedur dan berbagai sumber yang di butuhkan untuk suatu program
pendidikan yang telah di rencanakan (bagian dari pengajaran yang terencana)
yangselanjutnya diwujudkan dalam rangkaian pengalaman belajar di madrasah atau
di universitas”
c.
Menurut UU no 20 Th. 2003 tentang sisdiknas :
“ kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu “
2. kurikulum tertulis (written
curricullum) dan kurikulum yang tersirat (hidden Curriculum)
Kurikulum mencakup kurikulum yang
tertulis (written curriculum ) dan
kurikulum yan tersirat (hidden
curriculum). Kurikulum tertulis
adalah semua pengaman belajar yang di rancang khusus secara formaldengan
berbingkai mata pelajaran-mata [pelajaran . kurikulum tertulis adalah kurikulum
yang di pelajari secara sadar formal dan terkait dengan mata pelajaran
tertentu. Kurikulum tertulis di susun secara sistematis dengan rumusan
kompetensi yang jelas serta indikator-indikator yang terukur, dan materi
belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut .
Kurikulum tersirat/terselubung adalah penataan
lingkungan, kultur, dan berbagai kebijakan sekolah yang memiliki pengaruh tidak
langsung pada perubahan perilaku siswa. Kurikulum tersirat tidak menjadi bagian
untuk di pelajari dan tidak secara definitif dideskripsikan untuk dipelajari
tapi memberikan pengaruh yang bermakna dalam perubahan nilai, persepsi dan
perilaku siswa.
Intinya kurikulum tersirat mengacu pada berbagai
pengalaman yang din taearkan sekolah pada siswa di luar pembel;ajaran di kelas
yang terkait dengan mata pelajaran .
Dua jenis kurikulum tersebut merupakan bagian integral
yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan.
3.kurikulum berbasis materi dan kurikulum berbasis kompetensi
Kurikulum berbasis
materi cenderung bnerorientasi pada detail materi yang harus diajarkan .
kurikulum yang berbasis materi mengagungkan pengetahuan dan kumpulan
pengetahuan saja dan tidak memerhatikan keterampilan amal . contohnya adalah
kurikulum 1975 yang mementingkan materi pelajaran dan telah di tentukan dari
pusat secara seragam serta tidak memberi kesempatan siswa berinteraksi dengan
lingkungannya.
Sementara itu
kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yamg pengembangannya bertolak
dari kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa setelah menyelasaiakan suatu
pendidikan . kompetensi meliputi pengetahuan keterampilan, nilai, dan pola
berpikie serta bertindak sebagai refleksi dari pemahaman dan penghayatan dari
apa yang telah dipelajari siswa
Perumusan kompetensi dalam kurikulum juga harus memenuhi
berbagai aspek penting yaitu :
a.
Kompetensi memiliki aspek (kontek profesional
,kompetensi akademikuntuk study lanjut, kompetensi komunikasi global)
b.
[4]Kompetensi
harus mendeskripsikan proses pembelajaran yang harus dilalui siswa untuk
mencapai kompetensi harapan.
c.
Kompetensi merupakan learning outcome yang
mendeskripsikan apa yang diperbuat seseorang setelah melalui proses
pembelajaran.
d.
Kompetensi harus di definisikan secara jelas
dalam standar yang dapat dicapai serta performance yang terukur.
4.pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang harus
dilakukan agar selaulu sesuai. Kegiatan pengembangan kurikulum di definisikan
berikut:
a.
Kegiatan penyusunan pelaksanaan penilaian,
dan penyempurnaan kurikulum. ( arif ruchman (2005))
b.
Proses merencanakan, menetapkan, berbagai
kebutuhan, mengadakan identifikasi tujuan-tujuan dan sasaran, menyusun
persiapan intruksional, dan memenuhi segala persyaratan kebudayaan sosial, dan pribadi dan pribadi yang dilayani
kurikulum.
c.
Proses yang komleks terdiri dari (1) mengalisis
kebutuhan (2) mengindetifikasi
harapan hasil belajar, (3) mempersiapkan proses pembelajaran
untuk mencapai harapan (4) menyesuaikan program pembelajaran
dengan social budaya, dan
berbagai kebutuhan siswa ( unruh, dalam . Rosyada, 2004)
Pengembangan kurikulum merupakan tugas rutin sekolah yang bisa di laksanakan
baik secara reguler , berkala, dan konsisten. Karna itu, sekolah harus punya tim yang bertanggung jawab dalam pengembangan kurikulum
Menekankan
tiga aspek penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum yaitu:
- Perkembanganpsikologisiswa
- Perkembangan masyarakat dan
- Perkembangan kemampuan siswa berkembang sesuai dengan perkembangan usianya
Analisis situasi dan kebutuhan
- Merumuskan arah dan sasaran kurikulum
- Menetapkan standar kompetensi dan hasil belajar
- Memilih kegiatan pembelajaran
Menyeleksi dan mengorganisasikan isi pembelajaran
7. Mengimplementasikan dan memonitor pelaksanaan kuriklum
8. Mengevaluasi kurikulum dan kembali keanalisis situasi dan kebutuhan
Dalam pengembangannya, kurikulum kita terdapat beberapa masalah sebagai berikut:
a. Isi krikulumterlalupadat
Jikakurikulumterlalupadat,
waktu siswa habis untuk mempelajari isi kuriklum dan tidak mendapatkan waktu yang cukup umtuk mengembangkan dirinya secara maksimal.
b. Pertimbangan
dunia kerja yang lebih dominan
Kurikulum
perlu membekali kearifn untuk memilih yang berguna dan berbahaya untuk hidup
siswa. Kurikulum hendaknya di kembangkan dengan mengawinkan dunia kerja dan
hakikat pendidikan yang sebenarnya.
c.
Terlalu berorientasi pada materi
Pendidikan
tidak hanya pada intelektualnya saja tetapi membentuk hati dan perasaan siswa,
kurikulum yang berorientasi kepada materi krang menganggap sesuatu yang
penting.
Kurikulum yang diharapkan di
berlakukan di setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
a.
Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Untuk
menyesuaikannya kurikulum dapat dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa perserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi
manusia yang lebih baik.
b.
Beragam dan terpadu
Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
distriminatif terhadap perbedaan ras.
c.
Tanggap terhadap perkembangan IPTEK dan seni
Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa IPTEK dan seni yang berkembang secara
dinamis, Artinya semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembngan IPTEK dan seni.
B. ANALISIS PROSES PENDIDIKAN
Pendidikan di sekolah
merupakan pendidikan formal yang memiliki tujuan yang jelas, dari mulai tingkat
pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan di indonesia saat ini
melakukan pembaruan pada berbagai aspek, seperti kurikulum (Standar Isi 2006).
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, serta upaya meningkatkan kualitas
guru melalui program sertifikasi guru.
Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan sistem
pemnelajaran, yang terdiri dari lima substansi, yaitu kondisi awal peserta
didik (input), lingkungan belajar (environmental input), sarana, guru, dan
berbagai instrumen lain yang berfungsi dalam proses belajar (instrumental
input), proses pembelajaran (learning tiching process), dan hasil belajar
(output).
Dalam hal ini kualitas poses pembelajaran ditentukan oleh
tiga faktor utama, yaitu faktor siswa, lingkungan, dan instrumen pembelajaran
1.
Siswa
Siswa
merupakan subjek dalam proses pembelajaran, bukan objek. Dalam hal ini tugas
guru yang utama adalah menumbuhkan minat belajar siswa, dan mendorong siswa
melakukan kegiatan belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Lingkungan
Lingkungan
terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik. Ventilasi udara pada ruang kelas,
suara, dan kebersihan merupakan lingkungan fisik yang perlu diperhatikan
sekolah. Lingkungan nonfisik adalah iklim sekolah yang terbentuk oleh interaksi
individu dengan individu lain yang ada dilingkungan sekolah, baik interaksi
sesama siswa maupun sesama guru.
3.
Instrumen pembelajaran
Instrumen
pembelajaran, terdiri dari kurikulum, mrdia, sumber belajar, strategi pembelajaran,
an penilaian. Program pembelajaran adalah rencana pembelajaran, dan merupakan
acuan dalam pelaksanaan pembelajaran peserta didik. Pelaksanaan program
pembelajaran erlu di evaluasi yang meliputi: input (masukan(, materi atau
kurikulum, guru, strategi pembelajaran, media dan sumber belajar, sistem
penilaian, linkungan belajar, dan hasil belajar peserta didik.
al-istiqomahcengkareng.blogspot.com
0 Komentar